SENGKANG - Pada masa pendemi covid-19 ini
terjadi perubahan proses bisnis survei di Badan Pusat Statistik (BPS). Berbagai
survei BPS yang semula dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung
dilapangan, berubah menjadi wawancara tidak langsung dengan menggunakan
telepon. Namun ada satu pengecualian khusus untuk survei Kerangka Sampel Area
(KSA), pelaksanaannya tetap wajib turun ke lapangan. Petugas harus melakukan
amatan fase tumbuh padi dan jagung pada titik-titik amatan segmen yang telah
ditentukan.
Menurut prakiraan Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada akhir bulan Mei 2020 hingga awal bulan
Juni 2020, sebagian wilayah di Sulawesi Selatan akan mengalami transisi dari
musim hujan ke musim kemarau yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi sebelum
memasuki fase kemarau, kondisi cuaca ini terdapat dibeberapa daerah termasuk di
Kabupaten Wajo. Implikasi dari curah hujan yang tinggi ini menyebabkan beberapa
daerah dimana sampel survei KSA berada mengalami banjir.
Ditengah pandemi covid-19 ini
pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap berada dirumah untuk menjaga physical distancing agar tidak memperluas
terjadinya pandemi. Hal tersebut tentu saja berdampak pada psikologis petugas
KSA. Kondisi hujan dan banjir di beberapa daerah sampel segmen KSA membuat
petugas harus benar-benar meninggalkan zona nyamannya untuk mendapatkan data KSA
fase amatan padi dan jagung. Tidak kurang dari 14 desa/kelurahan di 6 Kecamatan
di Kabupaten Wajo yang terdapat segmen yang terendam banjir, antara lain: Kel.
Salomenraleng dan Kel.Tempe, Kec.Tempe; Desa Benteng lompoe dan Desa Ujung
Pero, Kec. Sabbangparu; Desa Abbanuangnge, Desa Tonrong Tengnga, Kel. Cina,
Desa Lampulung, Kec. Pammana; Desa Lowa, Kec. Tanasitolo; Desa Leppangeng, Kel.
Macero, Desa Lautang, Kec. Belawa; Desa Lempong, serta Desa Balielo, Kec. Bola.
Petugas KSA BPS Kabupaten Wajo
memiliki motivasi adat Bugis "Resopa temmangingngi, malomo naletei
pammase dewata", meninggalkan hangatnya rumah dan nyamannya tempat tidur untuk melangkah
menerjang hujan dan banjir. Berbagai cara ditempuh oleh petugas untuk mencapai
titik segmen, dengan berjalan kaki ditengah ketinggian air yang setinggi paha
orang dewasa, terlebih untuk segmen yang terendam banjir petugas harus menyewa
perahu rakit untuk bisa mencapai titik amatan segmen. Semua perjuangan yang
dilakukan petugas KSA menuju pada satu tujuan utama yaitu mendapatkan data pangan yang akurat dan berkualitas
sebagai dasar kebijakan pemerintah. (Mubin,2020)
"Resopa temmangingngi, malomo naletei pammase
dewata"
Merupakan pepatah Bugis yang berarti hanya dengan kerja keras dan ketekunan, maka
akan mudah mendapatkan berkah dari Tuhan.